LARANGAN BUNUH DIRI
Saat banyak nya
masalah yang dihadapi setiap umat manusia, ada yang memilih bersabar, berusaha
dan bertawakal kepada Allah, adapula yang memilih menyelesaikannya dengan cara
yang instan. Dengan penuh putus asa. Yakni dengan bunuh diri. Bagi sebagian orang, bunuh diri merupakan
satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Dengan berbagai
macam permasalahan hidup seperti kemiskinan, patah hati dan lain sebagainya,
mereka mengaggap bahwa bunuh diri adalah perbuatan yang benar.
Namun tahukah
kalian?? perbuatan bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang oleh islam. Allah melarang kepada umatnya untuk membunuh atau
bunuh diri. Sebab Allah lah yang menentukan hidup dan matinya umat
manusia.
Allah SWT
berfirman
وَاللَّهُ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۗ
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ….
“…Allah
menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S
Ali-Imran : 156)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا
أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ
تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ
رَحِيمًا
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S An-Nisa:29)
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ
مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ
نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ
إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang
diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan
yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah
kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya) (Q.S Al-An’am : 151)
Kita harus yakin, bahwa dibalik setiap
kesulitan yang kita hadapi, pasti ada kemudahan seperti dalam Firman Allah
dalam surah Al Insyirah ayat 5-6
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Al-Insyirah: 5)”
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6).
Saat
menghadapi masalah, jangan lah kita berburuk sangka kepada Allah SWT. Sebab
seringkali mereka yang ditimpa musibah, menganggap bahwa Allah tak menyayangi
dirinya. Padahal musibah tersebut, adalah bukti cinta Allah kepada umat-Nya.
Dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا
ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya pahala besar
karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu
kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka
ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah
pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al
Albani).
Oleh
sebab itu, hilangkanlah prasangka buruk kita kepada Allah SWT.
“Aku
sesuai dengan dugaan hambaKu teerhadapKu. Jika ia berbaik sangka kepada-Ku,
maka itulah untuknya. Dan jika ia berburuk sangka kepada-Ku, maka itulah
untuknya (H.R Ahcmad)
Mereka yang melakukan bunuh diri, akan
mengalami tiga penderitaan, yakni penderitaan di dunia yang menjadikannya
melakukan perbuatan bunuh diri, penderitaan menjelang kematiannya, dan
penderitaan yang kekal di akhirat nanti.
(Shahih Muslim) Dari Abu Hurairah ra,
katanya Rasulullah saw., bersabda : “Siapa yang bunuh diri dengan senjata
tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke
perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun,
maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk
selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung,
maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk
selama-lamanya.”
(Shahih
Muslim) Dari Tsabit bin Dhahhak ra, katanya Nabi saw., sabdanya : “Siapa yang
bersumpah menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta
maupun sengaja, maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. “Siapa yang
bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan
cara itu pula.”
Sungguh
amat sangat mengerikan balasan yang diterima oleh manusia yang melakukan bunuh
diri di akhirat nanti. Jadi masihkah kita berfikir untuk melakukan bunuh diri?
Lantas bagaimanakah cara kita menghadapisetiap permasalahan agar terhindar dari
perilaku bunuh diri?
1.
Ikhtiar
Allah
SWT berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya
Saat menghadapi permasalahan, hendaknya kita berusaha untuk
menyelesaikannya. Jangan hanya pasrah
menerima keadaan tanpa melakukan usaha apapun.
2. Bersabar
Saat tertimpa masalah, maka sebagai seorang mukmin hendaknya
kita bersabar dan jangan mengeluh.
“Menakjubkan perkara seorang mukmin, seluruh perkaranya
adalah kebaikan. Dan itu tidak akan dialami, kecualioleh seorang mukmin, maka
ia bersyukur dan itu lebih baik baginya. Dan jika ia ditimpa keburukan, maka ia
bersabar dan itu lebih baik baginya” (H.R Muslim)
3. Bersyukur
Saat menghadapi permasalahan sesulit apapun, hendaknya kita
selalu bersyukur. Karena masih banyak orang-orang yang kurang beruntung diluar
sana. Bersyukurlah atas nikmat yang Allah telah berikan kepada kita.
Allah
SWT berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S
Ibrahim : 7)
4. Tawakal
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah
berkata, “TawakalTawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam
mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi, disertai
percaya penuh kepada Allah Ta’ala dan menempuh sebab (sebab adalah upaya dan
aktifitas yang dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syari’at Allah SWT berfirman
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ
أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar