Menjauhi
Sikap Sombong
Salah satu akhlak yang harus
dijauhi oleh kita sebagai hamba Allah SWT ialah sikap sombong. Banyak sekali
hal-hal yang menjadikan manusia bersikap sombong, bisa karena ilmu nya ataupun
hartanya. Manusia yang memiliki sikap sombong memandang orang lain dengan
remeh, merasa seolah-olah dirinya nya lah yang paling hebat, paling sempurna
padahal kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Mengapa kita bersikap sombong akan
harta kita? Padahal harta hanyalah titipan dari Allah SWT. Saat kita sudah
mencapai puncak kejayaan, seringkali kita lupa akan berbagi kepada sesama. Harta
tersebut malah menjadikan kita memandang rendah orang lain. Allah SWT berfirman
:
آمِنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ
فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِير
Artinya : Berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan
menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (Q.S
Al-Hadid : 7)
Alangkah baiknya semakin banyak
harta yang kita miliki, semakin kita banyak berbagi. Namun, jangan jadikan
niatan berbagi untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Melainkan niat untuk
mencari ridha Allah SWT. Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ
Artinya : “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir .
“ (Al Baqarah:264)
Mereka yang sombong akan
sedekahnya, yaitu melakukan sedekah semata mata hanya karena inging mendapat
pujian maka akan menghapus pahala sedekah tersebut.
Jangan sampai harta yang kita
miliki justru membawa kita ke neraka, sebab kita tertipu olehnya. Kita sibuk
dengan harta yang kita miliki untuk kesenangan semata di dunia, sehingga SWT
berfirman :
وَيَوْمَ
يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي
حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ
الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا
كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
Artinya : Dan (ingatlah) hari
(ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan):
"Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu
(saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu
dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di
muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik" (Q.S Al- Ahqaf : 20)
Mengapa kita sombong akan ilmu? Padahal
harus nya ilmu itu kita amalkan. Tidak akan berkah ilmu seseorang saat ia menuntut
ilmu dengan maksud untuk mengalahkan orang lain. Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam:
مَنِ ابْتَغَى الْعِلْمَ
لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءُ أَوْ يُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءُ أَوْ تَقْبَلُ أَفْئِدَةَ
النَّاسِ إِلَيْهِ فَإِلَى النَّارِ. (رواه الحاكم، وصححه الألباني في صحيح الجامع
الصغير)
Artinya : “Barangsiapa yang
mencari ilmu untuk mendapatkan sebutan sebagai ulama atau memperdaya
orang-orang yang bodoh atau untuk memalingkan manusia kepadanya, maka atasnya
api neraka.”(HR. Hakim, Syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahihul
Jami’
Tak jarang, semakin kita berilmu
semakin kita menyembunyikan nya, yakni tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki
olehnya. Padahal ilmu akan bermanfaat apabila kita amalkan. Penyebab orang berilmu yang menyembunyikan ilmu nya ialah
karena takut merasa tersaingi, ingin dihargai karena ketinggian ilmunya, merasa
sulit mendapatkan ilmu tersebut, atau alasan lainnya. Dari Abu Hurairah dari
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ
رَجُلٍ يَحْفَظُ عِلْمًا فَيَكْتُمُهُ إِلَّا أُتِيَ بِهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
مُلْجَمًا بِلِجَامٍ مِنَ النَّارِ
Artinya : “Tidaklah
seseorang yang menghafal ilmu lalu ia menyembunyikannya melainkan akan
didatangkan pada hari kiamat dalam keadaan diberi tanda dengan tanda dari
api neraka”. [HR Ibnu Majah: 261. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]
Setiap hal yang dilakukan oleh umat
manusia dimuka bumi, akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Harta
dan ilmu adalah 2 dari 4 hal yang akan dimintai pertanggung jawaban nya. Oleh
sebab itu, sudahkah harta dan ilmu yang kita miliki kita pergunakan dengan
sebaik-baiknya?
Rasulullah Sallallahu alaihi
wasallam bersabda yang artinya " Tidak akan beranjak kaki seorang
hamba dari tempat berdirinya dihadapan Allah pada hari kiamat sebelum dia
ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan,
tentang ilmu bagaimana diamalkan, tentang harta bagaimana cara memperoleh dan
kemana dibelanjakan, dan yang terakhir yaitu tentang jasmani untuk apa
dipergunakan."
Mereka yang sombong akan harta ataupun
ilmu yang dimilikinya maka mereka tidak ada bedanya dengan iblis. Orang yang
sombong termasuk kedalam golongan orang-orang kafir. Allah SWT berfirman :
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا
إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
(Q.S Al-Baqarah : 34)
Selain sikap sombong terhadap harta
dan ilmu yang dimiliki. Terdapat pula sikap sombong terhadap Allah SWT. Mereka yang
sombong terhadap Allah SWT ialah umat
manusia yang tidak beribadah kepada Allah SWT yakni tidak melaksanakan
perintahnya seperti salat, berpuasa dan ibadah lainya. Sebab manusia tersebut
merasa tidak membutuhkan Allah SWT salah
satu contoh sikap sombong terhadap Allah yakni enggan berdoa. Ia merasa bahwa
ia bisa menjalani kehidupan dunia tanpa perlu pertolongan dari Allah SWT. Maka
sesungguhnya mereka termasuk kedalam penghuni neraka. Allah SWT berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Q.S
Al-Lukman : 8)
Sebagai umat manusia, tentunya kita adalah
tempat salah dan dosa. Lalu apabila kita dengan sombong nya tidak berdoa kepada
Allah bagaimana cara kita memohon ampunan-Nya atas segala dosa yang ada pada
diri kita?. Terutama dibulan ramadhan yang memiliki keutamaan yakni pada waktu
sahur Allah turun ke langit dunia untuk memberikan
apa yang dimohonkan oleh para hamba-Nya yang bangun di tengah malam.
Rasulullah bersabda, “Tuhan kita yang Maha Suci
lagi Maha Tinggi setiap malam turun ke langit dunia saat waktu malam tinggal
sepertiga yang terakhir. Dia berfirman, “Siapa yang menyeru kepada-Ku
niscaya akan Aku beri. Dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku pasti akan Aku
ampuni.” (HR. Bukhari).
Jangan sampai kita menjadi umat ang
sombong terhadap Allah SWT. Terutama di bulan ramadhan ini, perbanyaklah beribadah
kepada Allah SWT. Doa pada bulan ramadhan memiliki keisitimewaan. Sebab salah
satu doa yang tidak di tolak ialah doa orang yang berpuasa. Rasulullah SAW
bersabda :
“Tiga orang yang do’anya tidak ditolak: orang yang
berpuasa sampai mereka berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang
teraniaya.” (HR. Tirmidzi)
Oleh
sebab itu jauhilah sikap sombong. Untuk apa kita bersikap sombong? Bersikap
sombong tidak akan mendatangkan keuntungan bagi diri kita sendiri. Sebaliknya,
sikap sombong justru akan menimbulkan dampak buruk bagi diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar