Sudahkah
Kita Bersyukur??
Sadarkah
kita, bahwaAllah memberikan nikmat kepada kita, umat manusia dengan jumlah yang
tidak dapat kita ukur. Mulai dari bumi tempat dimana kita tinggal, kemudian
air, hewan ternak, tumbuh-tumbuhan dan yang lain nya sebagai isi bumi yang tentu saja tidak dapat dihitung
nilainya. Diantara nikmat Allah tersebut terkandung dalam surah Az-Zakhruf ayat
9-13. Allah SWT berfirman :
Artinya:
9) Dan
sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: “siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?’’ niscaya mereka kan menjawab : “semuanya di ciptakan oleh yang maha
perkasa lagi maha mengetahui’’.
10) yang
menjadikan bumi untuk kami sebagai tempat menetap dan dia membuat jalan-jalan
diatas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk
11) Dan
yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang di perlukan)lalu kami
hidupkan dengan air itu negeri yang mati,seperti itulah kamu akan di keluarkan
(dari dalam kubur).
12) Dan
yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan
binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di atas punggungnya
kamudian kamu ingat ni’mat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan
supaya kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi
kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.( Q.S. Az-Zukhruf: 9-13)
13) Sungguh
banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dan oleh sebab itu rasa
syukur kita tidak akan pernah cukup untuk membalas -Nya
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا
تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung
nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18)
Nikmat
yang diberikan Allah kepada hamba-Nya tak dapat kita hitung jumlahnya. Namun, meskipun
banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada kita, tetap saja seringkali kita
lupa untuk bersyukur kepada-Nya.
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا
تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia
telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)”.(Q.S Ibrahim : 34)
Bahkan tak jarang pula kita
mencela dan merasa kurang atas nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita.
Seperti contohnya kita selalu merasa kurang dengan rezeki yang Allah berikan
kepada kita, padahal Allah memberikan kita sehat yang sangat mahal garga nya.
Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang
sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad,
4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As
Silsilah Ash Shohihah no. 667).
Sebagian
dari kita menganggap nikmat Allah hanya sebatas harta. Sungguh sifat manusia
yang tidak pernah merasa puas dengan harta.Padahal kesehatan, umur panjang, itu
semua adalah nikmat dari Allah yang luar biasaa.
Ibnu Az
Zubair pernah berkhutbah di Makkah, lalu ia mengatakan “Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya manusia
diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua
semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga.
Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima
taubat bagi siapa saja yang bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438)
Apabila kita selalu bersyukur kepada Allah,
tentunya kita tidak akan pernah mengeluh, merasa kurang atas nikmat yang Allah
SWT berikan. Sebab Allah SWT senantiasa menambah nikmat-Nya kepada hamba nya
yang bersyukur. Allah SWT berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih". (Q.S Ibrahim : 7)
Mereka
yang senantiasa bersyukur atas nikmat Allah akan mendapatkan balasan dari-Nya.
Tentu saja, mereka yang tidak bersyukur juga akan mendapat akibatnya. Allah SWT
berfirman:
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ...
"Dan kami akan memberi
balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (Qs. Ali Imran:145)
لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُوا ۖ
فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
“Biarlah mereka mengingkari
nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu.
Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)”. (Q.S An-Nahl :55).
Kadang,
manusia lupa untuk bersyukur kepada Allah karena merasa apa yang ia pinta
kepada-Nya belum terkabul. Padahal bisa jadi apa yang kita pinta, bukan menjadi
yang terbaik untuk diri kita menurut-Nya. Yang kita ingin kan belum tentu apa
yang kita butuhkan. Saaat apa yang telah kita pinta kepada Allah belum
terkabul, terkadang kita menjadi kecewa, bahkan tak jarang marah dan menganggap
bahwa Allah SWT tak adil. Allah SWT berfirman :
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ
لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن
تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ
تَعْلَمُونَ (البقرة: 216)
"Diwajibkan atas kamu
berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)
Oleh
sebab itu jangan lah kita suudzon kepada Allah dengan menganggap bahwa Allah
tak adil. Mereka yang berburuk sangka kepada Allah SWT, neraka Jahanam lah
tempat mereka kembali. Allah SWT berfirman:
- “dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali”. (Q.S Al-Fath : 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar