Ketika diberi tugas, ia mengeluh. Ketika tidak beri tugas, ia pun tetap mengeluh dengan berbagai alasan lain, entah itu jenuh dengan kegiatan perkuliaan, stress atau alasan lain nya. Firman Allah dalam surah Al-Ma'arij ayat 19-21 :
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. (QS. Al Ma'arij: 19-21)
Untuk apa kita berkeluh kesah? Keluh kesah tidak akan menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi. Apakah dengan berkeluh kesah tugas-tugas kita akan selesai? Tentu nya tidak. Maka keluh kesah tidak mendatangkan manfaat apapun. Bukanya mendatangkan manfaat, keluh kesah justru membuat kita sering berfikiran negatif bahkan membuat kita stress.
Mengapa tidak sikap keluh kesah kita ganti dengan syukur? Dengan bersyukur, maka segalanya akan terasa lebih mudah. Berbeda dengan keluh kesah yang dapat dengan mudah nya dilakukan bahkan tak jarang menjadi kebiasaan, bersyukur terkadang sulit untuk dilakukan. Bersyukur bukan hanya saat kita memperoleh kesenangan, namun ketika kita diberikan cobaan pun, hendaknya kita senantiasa bersyukur dan bersabar.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
“Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”
Jika menuntut ilmu mulai dirasa sulit oleh kita, jangan menjadikan kita berkeluh kesah. Coba kita lihat dan renungkan kembali, seberapa beruntungnya kita. Diluar sana, masih banyak anak2 yang ingin bersekolah, namun tidak bisa. Ingat pula perjuangan kedua orang tua kita yang kerja membanting tulang agar dapat menyekolahkan anak-anaknya agar tidak bernasib seperti mereka. Manusia yang seringkali memperhatikan nikmat-nikmat Allah SWT yang berlimpah, dan menyadari bahwa itu semua hanyalah semata-mata karunia dan kebaikan Allah SWT maka tentu dia akan sangat bersyukur kepada-Nya.
Sikap lain yang harus kita hindari dalam menuntut ilmu yakni sikap malas. Ketika diberi kesempatan untuk bersekolah bahkan sampai berkuliah, rasa malas masih saja menjadi pemenang dalam diri kita. Sering membolos, tidak mengerjakan tugas, datang terlambat, bukankah contoh-contoh tersebut cukup membuktikan bahwa kita masih saja kalah dari rasa malas? Ketahuilah bahwa ilmu lebih baik dibanding harta. Oleh sebab itu, kejar dan tuntutlah ilmu sama seperti kita semangat dalam mengejar harta.
Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu berkata :
الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنْ الْمَالِ. الْعِلْمُ يَحْرُسُك، وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالِ. الْعِلْمُ حَاكِمٌ وَالْمَالُ مَحْكُومٌ عَلَيْهِ. مَاتَ خَزَّانُ الْأَمْوَالِ وَبَقِيَ خَزَّانُ الْعِلْمِ أَعْيَانُهُمْ مَفْقُودَةٌ، وَأَشْخَاصُهُمْ فِي الْقُلُوبِ مَوْجُودَةٌ
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu bisa menjagamu, sedangkan harta kamu yang menjaganya. Ilmu sebagai hakim sementara harta objek yang dihukumi. Penumpuk harta mati, sedangkan penghimpun ilmu tetap abadi, karena walaupun jasad mereka telah tiada, akantetapi kepribadian mereka tetap hidup dihati” (Adabud Dunya Wad Diin, Almawardi hal.48)
Semangat menuntut ilmu dapat muncul dalam diri kita, apabila kita mengetahui manfaat dari ilmu itu sendiri. Dengan ilmu kita dapat membedakan yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Dengan ilmu pula, akan meningkat derajat seseorang. Mereka yang berilmu senantiasa mendapatkan penghormatan yang baik. Firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Mujmadalah/58: 11)
Tanpa ilmu kita tak akan mengeti tata cara beribadah kepada Allah SWT. Sehingga mereka yang malas dalam menuntut ilmu tak hanya rugi dalam urusan dunia melainkan juga akhiratnya. Sebab ilmu mengajarkan kita segala sesuatu yang tidak kita ketahui. Allah SWT berfirman : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al ‘Alaq [96]: 1-5).
Dengan ilmu pula, maka kita akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289)
Oleh sebab itu, semangatlah kita dalam menuntut ilmu. Hilangkan sikap malas dan keluh kesah yang akan menghilangkan semangat kita dalam menuntut ilmu.