Kamis, 01 Februari 2018

                                    BERBURUK SANGKA TERHADAP ALLAH SWT



Setiap manusia tentu akan menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Setiap manusia berbeda pula sikap dalam menghadapi setiap permasalahan hidupnya. Sebagian dari umat manusia terkadang mengeluh akan cobaan yang ia hadapi. Sebagian nya lagi tak pernah mengeluh dan selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ
 “Sesungguhnya Kami telah jadikan manusia sentiasa dalam keadaan menghadapi kesulitan dan kesukaran (jasmani dan rohaninya) (Q.S Al-BAlad : 4)

Saat tertimpa musibah, apabila kita terus mengeluh maka segala cobaan yang kita hadapi akan terasa semakin berat, sebab kita hanya sibuk mengeluh, dan mengeluh, sehingga pikiran semakin menumpuk tanpa memikirkan solusi dari permasalahan tersebut.
Ketahuilah bahwa setiap cobaan yang kita hadapi adalah bentuk ujian dari Allah SWT untuk mengetahui seberapa besar keimanan kita. Orang yang beriman tentu tidak akan  mengeluh saat tertima musibah, ia akan senantiasa sabar, bersyukur dan bertawakal kepada Allah SWT.
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (1)
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ(2)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Q.S Al-Ankabut : 2-3)
           
Setiap cobaan yang Allah SWT berikan untuk hamba-Nya, tentu tidak  akan melebihi batas kemampuan kita. Sebab Allah SWT maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“…..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah : 216)

Oleh sebab itu jangan lah kita berburuk sangka terhadap Allah SWT dengan mengatakan bahwa Allah SWT tak sayang terhadap kita, hamba-Nya, karena memberi cobaan yang menurut kita diluar batas kemampuan kita.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Q.S Al-Baqarah : 286)
           
            Saat kita dihadapkan oleh musibah, seringkali kita berfikir Allah SWT tidak adil dan tidak sayang terhadap kita. Apabila kita berfikir demikian, maka sama saja kita telah menggaggap remeh Allah SWT sebab merasa bahwa Allah SWT tidak mengetahui batas kemampuan diri hamba-Nya. Cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita, jangan lah kita anggap karena Allah SWT tidak menyayangi kita. Sebab cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita adalah bukti cinta kasih-Nya terhadap hamba-Nya.
“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah”.(HR. Tirmidzi).
           
            Seringkali kita salah berpikir bahwa mengimani takdir itu berarti pasrah tanpa melakukan segala bentuk usaha. Ingatlah bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk mengimani takdir-Nya, selain itu, Allah SWT juga memerintahkan kita untuk berusaha untuk merubah keadaan kita sendiri.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S Ar-rad : 11)

Berusahalah sebaik mungkin untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Jangan hanya pasrah menerima tanpa melakukan sebuah usaha. Sebab Allah tidak menyukai hamba-Nya yang bermalas-malasan.  Apabila setelah berusaha belum juga berhasil, maka jangan lah bersedih, sebab hal tersebut sudah menjadi takdir dan ketentuan Allah SWT.
“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah pada Allah dan janganlah malas. Apabila kamu tertimpa sesuatu, Janganlah kamu berkata : ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini begitu’, tetapi katakanlah : ‘Qodarollahu wa maa sya’a fa’al’ (ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat apa yang telah dikehendakinya) karena ucapan “seandainya” akan membuka pintu setan” (H.R. Muslim)
           
            Yakin lah bahwa dibalik cobaan yang Allah SWT berikan terhadap hamba-Nya ada kemudahan. Sehingga dengan pertolongan dari Allah SWT, kita dapat menghadapi setiap permasalahan.
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Al- Insyirah :1-8)