Kamis, 09 November 2017

                                                         Sudahkah Kita Bersyukur??


Sadarkah kita, bahwaAllah memberikan nikmat kepada kita, umat manusia dengan jumlah yang tidak dapat kita ukur. Mulai dari bumi tempat dimana kita tinggal, kemudian air, hewan ternak, tumbuh-tumbuhan dan yang lain nya sebagai  isi bumi yang tentu saja tidak dapat dihitung nilainya. Diantara nikmat Allah tersebut terkandung dalam surah Az-Zakhruf ayat 9-13. Allah SWT berfirman :


Artinya: 
9) Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: “siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’’ niscaya mereka kan menjawab : “semuanya di ciptakan oleh yang maha perkasa lagi maha mengetahui’’.
10) yang menjadikan bumi untuk kami sebagai tempat menetap dan dia membuat jalan-jalan diatas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk
11) Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang di perlukan)lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati,seperti itulah kamu akan di keluarkan (dari dalam kubur).
12) Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di atas punggungnya kamudian kamu ingat ni’mat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.( Q.S. Az-Zukhruf: 9-13)
13) Sungguh banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dan oleh sebab itu rasa syukur kita tidak akan pernah cukup untuk membalas -Nya

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18)

Nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya tak dapat kita hitung jumlahnya. Namun, meskipun banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada kita, tetap saja seringkali kita lupa untuk bersyukur kepada-Nya.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”.(Q.S Ibrahim : 34)

                Bahkan tak jarang pula kita mencela dan merasa kurang atas nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita. Seperti contohnya kita selalu merasa kurang dengan rezeki yang Allah berikan kepada kita, padahal Allah memberikan kita sehat yang sangat mahal garga nya. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).

Sebagian dari kita menganggap nikmat Allah hanya sebatas harta. Sungguh sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan harta.Padahal kesehatan, umur panjang, itu semua adalah nikmat dari Allah yang luar biasaa.
Ibnu Az Zubair pernah berkhutbah di Makkah, lalu ia mengatakan “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438)
             Apabila kita selalu bersyukur kepada Allah, tentunya kita tidak akan pernah mengeluh, merasa kurang atas nikmat yang Allah SWT berikan. Sebab Allah SWT senantiasa menambah nikmat-Nya kepada hamba nya yang bersyukur. Allah SWT berfirman :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S Ibrahim : 7)

Mereka yang senantiasa bersyukur atas nikmat Allah akan mendapatkan balasan dari-Nya. Tentu saja, mereka yang tidak bersyukur juga akan mendapat akibatnya. Allah SWT berfirman:

وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ...
"Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (Qs. Ali Imran:145)

لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُوا ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
“Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)”. (Q.S An-Nahl :55).

            Kadang, manusia lupa untuk bersyukur kepada Allah karena merasa apa yang ia pinta kepada-Nya belum terkabul. Padahal bisa jadi apa yang kita pinta, bukan menjadi yang terbaik untuk diri kita menurut-Nya. Yang kita ingin kan belum tentu apa yang kita butuhkan. Saaat apa yang telah kita pinta kepada Allah belum terkabul, terkadang kita menjadi kecewa, bahkan tak jarang marah dan menganggap bahwa Allah SWT tak adil. Allah SWT berfirman : 

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ (البقرة: 216)
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)

            Oleh sebab itu jangan lah kita suudzon kepada Allah dengan menganggap bahwa Allah tak adil. Mereka yang berburuk sangka kepada Allah SWT, neraka Jahanam lah tempat mereka kembali. Allah SWT berfirman:


“dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali”. (Q.S Al-Fath : 6)